Langsung ke konten utama

Unggulan

M.ulil irfan

M.ulil irfan M.ulil irfan M.ulil irfan M.ulil irfan M.ulil irfan M.ulil irfan M.ulil irfan

Pengertian Cloud Computing



Pengertian Cloud Computing 



Halo sobat
kutikom, kali ini kita akan membahas Pengertian Cloud Computing. Apa itu cloud computing?. Cloud computing itu sebuah model client - server dimana resources seperti server, storage, network dan software dapat dipandang sebagai layanan yang dapat di akses oleh user setiap saat, dan user bisa menikmati berbagai layanan yang disediakan oleh cloud provider, tanpa perlu terlalu banyak meminta bantuan tekniks atau suport dari pihak provider.

Untuk ilustrasi mengenai cloud computing kurang lebih seperti ini




Berikut adalah 5 karakteristik yang idealnya dimiliki oleh suatu layanan cloud computing :

1. On-Demand Self-Service Idealnya pengguna layanan cloud computing bisa secara swalayan mencukupi kebutuhan mereka sendiri, dan aplikasi yang diinginkan bisa langsung ada saat dibutuhkan. Disini campur tangan provider cloud computing seharusnya sangat minim sekali.

2. Ubiquitous / Broad Network Access Layanan cloud computing yang baik harus bisa diakses dari manapun, kapanpun, dengan alat apapun, selama kita masih terhubung dengan jaringan layanan tersebut.

3. Resource Polling Tersedia secara terpusat, tersentralisasi. Sebuah layanan cloud computing yang yang baik harus mampu secara efisien membagi sumber daya yang ada, karena layanan ini digunakan oleh berbagai pelanggan secara bersama-sama, sehingga sumber daya yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal.

4. Rapid Elasticity Cloud computing yang baik harus fleksibel dalam menaikkan atau menurunkan kapasitas penggunaan sesuai kebutuhan. Karena memang inilah salah satu kelebihan layanan cloud computing. Customer bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan resource yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan.

5. Measured Service Cloud Computing provider harus bisa mengukur kapasitas yang diberikan dalam layanan ini. Misal untuk resource yang ada, hanya bisa digunakan oleh 10 client, maka jika client telah mencapai batas maksimal , resource harus segera ditambah. Jadi layanan yang diberikan harus benar-benar terukur.

Selain itu ada 3 service layer atau delivery model yang disediakan cloud computing :

1. Infrastructure as Service, hal ini meliputi seluruh penyediaan infratruktur IT seperti fasilitas data center, storage, server, grid untuk virtualized server, dan seluruh komponen networking yang ada didalam sistem cloud yang dikelola pihak ketiga. Sebagai pengguna, Pelanggan hanya perlu login ke sebuah interface yang disiapkan oleh provider dan memilih sendiri spesifikasi layanan yang dibutuhkan lalu membayarnya sesuai kapasitas yang dipakai, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk dapat menggunakan server sesuai kapasitas yang dibutuhkannya.

Iaas




2. Platform-as-a-service, adalah development platform berbasis web, dimana sobat bisa menggunakannya untuk membuat sebuah aplikasi web. PaaS akan membuka kesempatan bagi para developer dari berbagai tingkat pengetahuan, untuk mengembangkan aplikasi secara cepat dan murah. Selain itu, aplikasi yang dihasilkan bisa langsung dideploy dengan mudah, tanpa harus melibatkan tenaga ahli untuk melakukannya,memungkinkan developer untuk menghilangkan kekhawatirkan mengenai kebutuhan operating system,infrastructure scaling, load balancing dan lainnya, sehingga mereka tetap fokus pada application developmentnya.

Paas


3. Software-as-a-service, adalah software atau aplikasi web-based interface, yang dideploy di sisi pihak ketiga, sehingga dapat diakses melalui jaringan oleh setiap pelanggan. sobat tidak perlu melakukan deployment aplikasi dari awal, tidak perlu membayar lisensi software, maupun membeli seperangkat server untuk menjalankan aplikasi yang sobat butuhkan. sobat cukup membayar aplikasi sesuai dengan penggunaan per user yang dibayar secara rutin dengan mekanisme OPEX. Karena aplikasi ini berbasis web, maka sobat hanya butuh koneksi internet dan sebuah browser untuk menjalankannya.

Saas


5 Alasan kenapa harus cloud

1. Faster Disaster Recovery
Dahulu di perusahan perusahaan harus menggunakan off-site data back-up untuk pulih dari bencana. Dengan sistem awan, perusahaan akan kembali dan berjalan dalam hitungan jam setelah bencana terjadi, karena semua data mereka sudah tersimpan dan diakses “off-site”.

2. More Cloud Based Applications
Ketika bandwidth menjadi lebih murah dan komputasi awan yang semakin meluas, rentang yang lebih besar dari aplikasi awan akan menjadi tersedia. Semakin bertumbuhnya pasar, maka akan semakin banyak pula software software spesial yang dapat diakses via awan, membantu mengurangi biaya perangkat lunak untuk perusahaan berbasis cloud.

3. Better Storage Optimization
Semenjak tagihan layanan awan disesuaikan dengan seberapa besar penyimpanan data yang dibutuhkan, teknik kompresi data yang lebih baik berarti layanan awan lebih murah. Ukuran teknik reduksi data yang lebih efisien berjanji untuk membantu menekan data perusahaan anda sampai sekecil mungkin.

4. Cloud Based Analytics
Banyak perusahaan mengandalkan analisis untuk membuat laporan tertentu, tapi hanya menggunakan bagian dari tahun. Perusahaan awan bisa mulai menawarkan data analisis secara laporan-demi-laporan, bukan ditagih di akhir bulan dengan biaya bulanan. Perusahaan yang meninggalkan analisis mereka menganggur untuk waktu yang lama bisa menyadari penghematan besar dengan membayar sesuai dengan data yang digunakan.

5. Shrinking On-Site IT departments
Departemen TI On-site akan menyusut seiring dengan support TI yang akan semakin disentralisasikan ke dalam awan. Berkurangnya aplikasi yang dijalankan secara lokal maka berarti berkurangnya personil TI yang dibutuhkan untuk mendukung penggunaan. Dukungan staf TI akan terbatas pada dukungan hardware dan jaringan infrastruktur.

Deployment Model Infrastruktur Cloud Computing
1. Private Cloud
Infrastruktur layanan cloud dioprasikan hanya untuk sebuah organisasi / perusahaan tertentu. Biasanya organisasi / perusahaan ini berupa skala besar. Infrastrukturnya dapat dikelola sendiri oleh organisasi atau oleh pihak ketiga. Begitu juga dengan lokasi bisa on-site atau off-site.

2. Community Cloud
Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan. Misalnya dari sisi misi organisasi atau tingkat keamanan yang dibutuhkan. Jadi community cloud ini merupakan “pengembangan” terbatas dari privete cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa dimanage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga.

3. Public Cloud
Jenis layanan cloud yang disediakan untuk umum atau group perusahaan. Layanan ini disediakan oleh penjual / provider layanan cloud.

4. Hybrid Cloud
Merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Meskiun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu mekanisme yang memungkinkan protabilitas data dan aplikasi antar cloud itu, Misalnya mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal. Menurut lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari Cloud Computing sendiri masih mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti pasarlah yang akan menentukan model mana yang akan bertahan.

Penampakan deployment model




Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer